Konsul Jenderal Republik Rakyat China (RRC) di Surabaya Mr Fu Shuigen didampingi senior economic analisis dari konsulat jenderal yang sama, Mr Xu Xiqi, berkunjung ke Bojonegoro kemarin.Dalam kunjungan itu rombongan Konjen RRC diterima Bupati Bojonegoro M. Santoso di rumah dinas bupati setempat.
Dalam kesempatan itu Santoso didampingi Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangun I Nyoman Sudana, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Suhadi Mulyono, Kepala Bagian Penanaman Modal M. Taufiq, dan sejumlah pimpinan badan usaha milik daerah (BUMD) kabupaten setempat.
Pertemuan itu membahas tentang upaya Pemkab Bojonegoro menarik investor asing dalam pengembangan kegiatan eksplorasi migas di Kota Ledre tersebut. "Kami berharap ada investasi yang lebih besar lagi dari China ke Bojonegoro," kata Santoso.Santoso juga menyampaikan bahwa perkembangan pembangunan dan perekonomian di China atau Tiongkok maju sangat pesat.
"Yang patut dicontoh adalah adanya keharmonisan masyarakat dan investor dalam pengelolaan potensi sumber daya yang dimiliki," lanjutnya.Sementara itu, Mr Fu Shuigen mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro karena investor dari China diterima dengan baik di Bojonegoro. Menurut dia, Pemerintah Tiongkok selalu berpesan kepada para investor dari negaranya agar menaati peraturan dan ketentuan yang berlaku serta menghormati adat istiadat di daerah tempatnya berinvestasi.
Hal terpenting yang harus diperhatikan oleh para investor dari China, lanjut dia, menciptakan suasana yang harmonis antara masyarakat dan pemerintah. "Saya berharap para investor (dari China) senantiasa mengedepankan koordinasi untuk menciptakan iklim investasi yang menguntungkan semua pihak," katanya.
Usai pertemuan, didampingi bupati rombongan Konjen RRC meninjau proyek investasi China di Bojonegoro, yakni di lokasi sumur migas Sukowati yang dikelola Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java (JOB P-PEJ) di Desa Campurejo, Kecamatan Kota Bojonegoro.
Mereka juga didampingi oleh Field Manager JOB P-PEJ Victory S. Kirana. Negosiasi Sumur Migas Sukowati 7-8 TuntasSementara itu, pengeboran sumur migas Sukowati 7 dan 8 di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, yang dikelola Joint Operating Body Pertamina-PetroChina East Java (JOB P-PEJ) segera dilakukan.
Ini menyusul rampungnya pembahasan pembebasan tanah dan dana tali asih untuk Desa Ngampel.Field Manager JOB P-PEJ Victor S. Kirana kepada wartawan koran ini mengatakan, tuntutan warga desa tentang ganti rugi Rp 1 juta per KK bagi warga di sekitar lapangan sumur migas tersebut tetap tidak dikabulkan.
Namun, lanjut dia, warga desa itu akan mendapatkan dana tali asih Rp 50 juta per sumur. Dengan demikian, untuk pengeboran dua sumur migas tersebut warga akan mendapatkan Rp 100 juta. Dana ini akan diserahkan kepada pihak desa."Saya baru terima kabar, warga sudah sepakat mendapatkan dana tali asih per sumur sekitar Rp 50 juta," katanya.
Mengenai proses ganti rugi 1 hektare tanah yang dibebaskan, tambah dia, juga sudah ada kesepakatan dengan pemiliknya. Yakni, Rp 150 ribu per m2. "Termasuk jalan sepanjang 300 meter ke arah lokasi, jelas akan diperbaiki dan dilebarkan," tambahnya.
Setelah proses negosiasi dengan warga beres, kata dia, proses selanjutnya menyiapkan lokasi. Antara lain, pengurukan, kemudian dilanjutkan pengeboran sumur. Proses ini diperkirakan memakan waktu dua bulan."Produksi sumur minyak Sukowati 1, 2, 3 (4 kosong), dan 5 sekarang ini mencapai 14 ribu barrel per hari," tuturnya.
Dengan adanya pengembangan sumur minyak Sukowati 7-8 tersebut, lanjut dia, diperkirakan bakal ada tambahan produksi sekitar 5 ribu barel per hari.Terkait sumur 4 yang pengeborannya gagal, saat ini pihaknya sedang berkonsultasi dengan BP Migas untuk melakukan pengeboran berlawanan dari pengeboran yang sudah dilakukan.
"Pengeboran yang dulu ternyata salah dan minyaknya ada di arah berlawanan," katanya.Sementara itu, Camat Kapas Mujiwiyanto juga menyatakan bahwa proses negosiasi, baik terkait harga tanah maupun tuntutan warga tentang dana tali asih sudah ada kesepakatan antara JOB P-PEJ dan tim warga. "Tim warga Ngampel sudah sepakat," katanya.
(JP)