Sebanyak 88 orang Anak Yatim menerima santunan dari Bupati Bojonegoro H.M. Santoso. Pemberian bantuan ini serangkaian dengan kegiatan doa bersama 9 tokoh agama yang tergabung dalam Forum Umat Islam Peduli Lingkungan yang di gelar di lapangan Desa Mojodelik Kecamatan Ngasem, Senin (6/8) malam kemarin. Hadir dalam kesempatan ini sejumlah tokoh agama, Mupika dan tamu undangan lainnya.
KH Abdusshomad dalam laporannya selaku ketua penyelenggara mengungkapkan bahwa kegiatan doa bersama ini adalah sebagai upaya memohon pertolongan dari Allah SWT agar dalam pelaksanaan kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi di lapangan Banyuurip dan Jambaran tidak ada sesuatu hal yang membahayakan baik bagi masyarakat maupun lingkungan hidup disekitarnya.
Diakui kegiatan eksplorasi nantinya pasti akan membawa banyak dampak baik dampak positif dalam strata kehidupan bermasyarakat maupun lingkungan hidup disekitarnya. Menurut Abdusshomad, era industrialisasi membawa konsekuensi yang multi yakni tatanan kehidupan dimana pengaruh budaya dan pengaruh yang dibawa oleh orang-orang yang bekerja di sektor migas.
Hal ini, lanjut Abdusshomad, harus disikapi secara baik dan bijak utamanya oleh tokok agama agar tidak terjadi degradasi moral dan etika terlebih lagi degradasi dalam kehidupan beragama. Yang akan banyak membawa pengaruh negatif bagi generasi muda dan masyarakat disekitar seiring dengan perkembangan kegiatan eksplorasi di Blok Cepu nantinya.
Sementara itu Bupati Bojonegoro H.M. Santoso dalam sambutannya mengatakan bahwa diakui perubahan adalah hal yang mutlak terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi bagaimana sikap kita dalam menghadapi dan melakukan proteksi terhadap pengaruh yang dibawa seiring dengan bergulirnya era industrialisasi migas di Kabupaten Bojonegoro.
Menurut Bupati, langkah yang harus ditempuh dan merupakan kunci pokok yang perlu diingat oleh segenap warga masyarakat Bojonegoro adalah senantiasa melakukan evaluasi diri dan berupaya untuk terus menerus meningkatkan kemampuan untuk berbuat yang lebih baik dalam kehidupan ini.
Bupati menyambut gembira digelarnya kegiatan ini karena pada intinya dalam pengelolaan masyarakat tidak semata-mata menjadi tanggungjawab pemerintah namun bersama dengan elemen masyarakat lainnya yang dalam hal ini adalah para pemuka agama.
Dijelaskan Bupati dalam mengantisipasi pengaruh negatif adanya era indutralisasi minyak dan gas bumi menjadi wewenang bersama sehingga akan mempermudah dalam penanganan nantinya.
Acara dilanjutkan dengan doa bersama 9 tokoh agama yakni KH Sochib Soqib; KH Maimun Syafei; KH Jauhari Hasan, Kyai Makmur Sulaiman; KH Makmur Adeda; Gus H Athoilah Maiumun; KH Abdul hamid; Kyai Ahmad Sufyan dan Nahrus Shodiq. (Humas)