Wakil Pemkab Bojonegoro mendapat kesempatan pertama memimpin operational committee (opcom=komite operasional) Blok Cepu. Komite ini merupakan badan baru yang dibentuk oleh ExxonMobil, Pertamina, dan 4 badan usaha milik daerah (BUMD) pengelola participating interest (PI) 10 persen Blok Cepu.
"Kebetulan saya ditunjuk sebagai representatif opcom tersebut," kata Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bojonegoro Bambang Santoso kepada Radar Bojonegoro seusai rapat panmus DPRD di gedung DPRD setempat kemarin.
Menurut dia, opcom berfungsi merumuskan program kegiatan eksplorasi yang akan dilaksanakan oleh Mobil Cepu Limited (MCL). "Misalnya, kalau mau eksplorasi sumur baru, maka berunding dulu tentang cadangan minyaknya dan pembiayaannya. Kalau setuju, maka, kemudian ditandangani bersama. Pelaksananya nanti MCL," kata pria yang juga ketua badan kerja sama (BKS) 4 BUMD itu.
Selain Bambang Santoso, nama yang masuk dalam opcom adalah Hadi Ismoyo dari Pemprov Jatim.
Wakil Pemkab Bojonegoro, tambah dia, mendapatkan kesempatan untuk memimpin badan baru itu dua tahun. "Setelah itu akan berganti lagi, bisa dari daerah lain atau dari Exxon atau Pertamina," ujarnya.
Disinggung soal penandatanganan PI Blok Cepu antara 4 BUMD dan ExxonMobil, Bambang menyatakan akhir bulan ini PI sudah bisa ditandatangani oleh kedua pihak. "Sudah kita pelajari semua dokumennya. Mudah-mudahan akhir Agustus ini sudah ada penandatanganan PI," katanya.