Pencarian Berita

06 Agustus 2007

Bupati Buka Sosialisasi P2BN

Predikat Kabupaten Bojonegoro sebagai daerah sentra produksi beras keempat di Jawa Timur menuntut adanya intensifikasi lahan pertanian sekaligus fasilitas pendukung baik embung, bendung gerak maupun sarana-sarana pendukung lainnya. Demikian antara lain sambutan Bupati, H.M. Santoso, saat mempimpin Rapat Sosialisasi Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di ruang Angling Dharma, Selasa (31/7) kemarin pagi.

Untuk itu, lanjut Bupati, sosialisasi semacam ini hendaknya perlu mendapatkan perhatian khusus kita semua, karena merupakan program yang dicanangkan oleh presiden RI sebagai upaya meningkatkan produksi pangan, khususnya beras, dengan tujuan menekan import beras yang cukup besar selama ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Parwoto selaku penyelenggara melaporkan, sosialisasi ini bertujuan, agar terdapat kesatuan pemahaman tentang program peningkatan produksi beras nasional, khususnya di Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, untuk mensinergikan langkah-langkah dan tahapan-tahapan dalam upaya meningkatkan produktifitas padi dan beras. Sosialisasi, lanjut Parwoto, juga bertujuan mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi beras, sehingga diharapkan Kabupaten Bojonegoro dapat memberikan kontribusi dalam program peningkatan produksi beras nasional.

Tim Sosialisasi Peningkatan Produksi Beras Nasional Jawa Timur, yang pada kesempatan itu juga hadir, diwakili Achmad Firman menyampaikan, sosialisasi ini adalah untuk mengevaluasi produksi beras nasional yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Pada sosialisasi kali ini, lanjut Firman, juga disampaikan materi tentang Pengolahan Tanaman Terpadu (PTT) yang meliputi padi, jagung dan kedelei. Diharapkan dari program ini adalah agar di tahun 2007, pemerintah dapat swasembada beras 2 juta ton per tahunnya. Terkait hal ini, menurut Firman, Propinsi Jawa Timur mampu berkontribusi 1 juta ton beras, karena selama ini Jawa Timur penyumbang terbesar beras di negara kita. Sedangkan surplus beras Jawa Timur untuk tahun 2006 dan 2008 adalah 2,4 juta ton beras, jadi kalau ditambah 1 juta ton maka akan surplus beras 3,4 juta ton.

Peserta sosialisasi, berasal dari Dinas Instansi terkait, Camat, Penyuluh Pertanian dan Mantri Tani, Petugas Pengamat Hama, Mantri Statistik, dan para Stake Holders bidang pertanian. (Humas)

Share this article now on :