Pencarian Berita

08 Agustus 2007

Golput Pilkada Di Bojonegoro Diprediksi Rendah

Berita Bojonegoro News.

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Bojonegoro yang akan dilaksanakan nanti diprediksikan sukses. Sukses dimaksud adalah berdasarkan prediksi angka masyarakat yang tidak menggunakan hak suaranya atau memilih menjadi Golongan Putih (Golput) rendah. Demikian seperti yang disampaikan oleh Asisten I Bidang Hukum dan Pemerintahan Sekkab Bojonegoro, Kamsoeni, saat ditemui humas dan sejumlah wartawan, Jum’at (3/8) beberapa waktu lalu.

Menurut Kamsoeni, prediksi angka Golput ini didasarkan pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang telah dilaksanakan di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Dijelaskan angka golput di dalam pilkades di 64 desa yang sudah digelar berkisar antara 15 sampai 20 persen. Angka golput masyarakat pemilih di dalam pilkades di Bojonegoro, lanjut Asisren I ini adalah rata-rata per desa berkisar 100-200 pemilih.

Dicontohkan jumlah angka tertinggi warga masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya pada pelaksanaan Pilkades adalah Desa Sukorejo Kec. Kota Bojonegoro angka golput sekitar 1.500 pemilih karena jumlah warga yang memiliki hak pilih mencapai 7.900 pemilih jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah hak pilih desa lainnya di Bojonegoro.

Kamsoeni menilai berdasarkan angka golput di Desa Sukorejo, karena di dalam pilkades di wilayah itu masyarakat tidak mendapatkan uang saku pengganti tidak bekerja selama mengunakan hak pilihnya. Di Desa Sukorejo, panitia atas kesepakatan dengan peserta pilkades sepakat menyiapkan angkutan bagi pemilih.

Sedangkan di desa-desa lainnya, panitia ada yang memberikan uang pengganti karena masyarakat tidak bekerja selama mengunakan hak pilihnya. Ditambahkan ketidakhadiran pemilih di dalam pilkades itu, lanjutnya bervariasi mulai golput pasif tidak berangkat kalau tidak diajak, golput aktif karena memang tidak mau mencoblos, hingga golput karena tidak bisa hadir dengan alasan bekerja di luar daerah atau sakit.

Melihat angka golput di dalam pilkades di Bojonegoro itu, Kamsoeni optimis di dalam pilkada nanti angka golput tidak akan jauh dengan pilkades berkisar 15-20 persen. Apalagi, sosialisasi pilkada sekarang ini terus dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan sosialisasi melalui pertemuan dengan tokoh masyarakat, mulai kabupaten, kecamatan hingga desa, juga penerangan dengan sarana lainnya.

Sementara itu hingga sekarang ini, desa yang sudah siap menggelar pilkades tercatat sebanyak 164 desa, diantaranya 64 desa sudah melaksanakan pilkades dan diantaranya ada 40 kades yang sudah dilantik. Menurut Kamsoeni, di dalam pilkades di Bojonegoro, ternyata ada yang menggelar dalam waktu bersamaan sehari 20 desa dan 26 desa. (Humas)

Share this article now on :