Pembangunan rumah sakit Bojonegoro Type B hampir 80 persen selesai dikerjakan. Rumah sakit kelas internasional yang menelan biaya sebesar Rp 110 Miliar itu berdiri di atas lahan seluas 5 hektare di Desa Ngampel Kec Kapas atau persis di depan Terminal Rajeweksi Baru Jl Veteran.
Pengerjaannya dilakukan oleh PT Ampuh Sejahtera selaku kontraktor sekaligus bertanggungjawab membiayai penuh pembangunan rumah sakit prestisius tersebut. Jika pembangunan selesai, kemudian pernbayarannya dilakukan secara bertahap melalui APBD Bojonegoro dengan sistem multi years selama tiga tahun dari 2006 hingga 2008. Pembangunan dimulai awal bulan Februari 2007 lalu dengan dead line hingga pertengahan Desember 2007 mendatang.
Dead line itu menurut pihak Ampuh Sejahtera bukan pekerjaan yang ringan hingga pihaknya tidak bisa menganggap enteng pekerjaannya. Setidaknya itu dituturkan Alim Sugianto, Direktur PT Ampuh Sejahtera Alim. "Kami menargetkan seluruh pengerjaan proyek ini akan selesai tiga bulan lagi," katanya. Dikatakan, bahwa sebenarnya target tersebut telah dapat rampung pengerjaannya pada pertengahan Bulan Agustus 2007 mendatang. "Karena di awal tahun ini memasuki musim penghujan, pengerjaan mengalami sedikit kendala," jelasnya.
Ditanya mengenai fungsi rumah sakit Type B yang sempat menjadi perdebatan, Alim mengatakan bahwa hal tersebut bukan menjadi wewenangnya. Pihaknya hanya melaksanakan pembangunannya, selebihnya menjadi wewenang pihak Pemkab Bojonegoro.
Pembangunan dimulai dari perancangan hingga pengerjaannya merupakan tugas dari pihak kontraktor. Sedangkan mengenai peralatan medis dan sarana yang dibutuhkan adalah tanggungjawab pihak ketiga yang ditunjuk oleh Pemkab Bojonegoro berdasarkan aturan maupun perundang undangan yang berlaku.
Menurut Asisten I Setda Bojonegoro, Drs Kamsoeni,direncanakan rumah sakit berstandar internasional tersebut bakal dapat berfungsi sepenuhnya pada kuartal kedua tahun depan. Saat ditanya mengenai sejumlah investor yang akan diundang untuk mengisi interior maupun peralatan medis.
Menurutnya, jajaran Pemkab Bojonegoro terkait telah membahas kepastian investor tersebut. Kamsoeni mengakui telah dipersiapkan, namun pihaknya belum mengetahui siapa saja yang akan ikutserta. "Tentu semuanya sesuai dengan prosedur, tapi untuk bicara terkait investor nanti dulu saja. Karena saat ini pembangunannya masih dalam pengerjaannya," ujarnya Kamsoeni.